simplicity on anything, anytime n anywhere

Tuesday, September 05, 2006

"bisa...tapi sulit....." VS "sulit...tapi bisa....."

.
Lho....emang beda..? Bukannya sama aja? Mmm..gimana yah..?
.
-----------------------------------------------------------------------

Mungkin ini satu 'materi' yang menjadi favorit untuk ku ingat, ku cerna kembali, coba wujudkan dan coba sampaikan pada teman-temanku, sahabatku, saudara-saudaraku, teman karib, atau bahkan seseorang yang baru kukenal. Dua kalimat diatas memang sangat mirip. Sepintas, mungkin tak ada beda, tapi mari coba perhatikan dengan seksama......

Semoga uraian kecil ini cukup dapat menjelaskannya dengan tepat ;-)
"bisa...tapi sulit....."

Saat seseorang berpikir seperti ini, biasanya akan cenderung menjadi 'lemah'. Ia menjadi tidak tanggap, lamban, tak bergairah dan kurang semangat. Lebih berbahaya lagi jika sampai patah semangat. Kok bisa...?!? Perlu diketahui bahwa alam bawah sadar kita mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap alam sadar. Saat alam bawah sadar merasa kuat, maka secara otomatis segenap jiwa dan raga akan ikut menjadi kuat. Demikian pula jika sedang lemah, tentunya jiwa dan raga akan ikut menjadi lemah. Hmmmm....masih bingung...!!!

Contoh sederhana, saat kita sedang berpuasa. Orang yang benar-benar memiliki niat dan kemauan berpuasa tentu tak akan merasakan 'derita' puasa. Biasanya ada saja cara yang dapat dilakukan untuk melewati waktu-waktu puasa. Mungkin dengan ikut kegiatan ekstra di sekolah, atau lebih berkonsentrasi pada pekerjaan (bagi yang telah bekerja), pokoknya ada saja cara untuk 'menikmati' puasa. Bahkan tak jarang ada kalanya seakan tak pernah terasa lapar dan dahaga. Kenapa bisa?? Karena seluruh bagian dari diri sudah 'menginstruksikan' untuk berpuasa dan berusaha sebisa mungkin menyempurnakannya. Jadi tak pernah ada bagian dari jiwa dan raga yang 'meminta' seteguk air atau sesuap nasi ;-)

Nah, sangat berbeda dengan saat kita tidak berpuasa. Bagi yang sudah terbiasa sarapan pasti akan merasa sangat 'menderita' jika suatu saat tidak dapat melakukan rutinitas itu. Setiap waktu hanya berpikir tentang sarapan dan sarapan. Jika pagi menjelang siang, harapan baru muncul!! Ingin segera waktu makan siang datang. Padahal jika sedang berpuasa, bahkan walau tidak makan sahur tetap saja puasa dapat dijalankan dengan lancar.

Lalu apa hubungannya...??!
Saat kita bilang "itu bisa....saya yakin bisa...tapi sulit.....", ini yang menjadi masalah. Satu bagian dari diri kita merasa yakin dapat menyelesaikan sesuatu, bahkan mungkin sangat yakin, tapi ada bagian lain yang menyatakan bahwa itu sulit. Lho bukannya gak masalah, kan 'skor'nya masih 1 : 1, 1 bilang bisa dan 1 bilang sulit. Coba kita telaah lagi. Dalam pernyataan "bisa tapi sulit..." ternyata skor sebenarnya bukan 1 : 1, tapi 1 : >1, bisa jadi 1.1, 1.2, 2, 3, 5, 8, 100, 1000 atau bahkan tak terbatas. Inilah yang berbahaya, karena ternyata yang menyatakan bisa lebih sedikit dari yang menyatakan sebaliknya. Kalimat "bisa tapi sulit..." ternyata memuat "sulit" lebih banyak dari "bisa", karena sang "sulit" ternyata lebih banyak terngiang-ngiang dalam benak kita. Selanjutnya tentu saja akan mempengaruhi pola pikir kita, kemudian tindakan kita, kemudian sempurnalah ke"sulit"an yang sebenarnya "kita buat sendiri".

Trus gimana dong..!!!

Yuk kita lihat sisi yang lain ;-)
sulit...tapi bisa.....

Nah, ini yang seru....Jika bisa memahami dengan tepat insya 4jji akan sangat menyenangkan menjalani hidup ini, karena semua 'seakan' menjadi serba bisa, bahkan walau sebenarnya memang sangat sulit.

Lets take a look!
Sampai disini sebenarnya lebih mudah untuk melanjutkannya, karena hanya merupakan kebalikan dari pernyataan sebelumnya. "Sulit...tapi bisa.....". Dalam konteks ini jelas sekali bahwa satu bagian besar dari diri kita jelas sekali mengerti bahwa sesuatu itu sulit, mungkin sangat sulit, atau bahkan mungkin juga adalah hal tersulit yang pernah dihadapi. Jika kita 'berhenti' sampai di sini saja dan melanjutkan hidup dengan anggapan 'sulit' tadi jelas sangat berbahaya. Tapi tunggu dulu..!! Bukankah masih ada bagian lain yang menyatakan 'bisa'? Nah inilah sumber kekuatan kita yang sebenarnya. Jika kita bisa merangkai setiap kesulitan diikuti dengan pernyataan 'bisa' di belakangnya, insya 4jji semua akan berjalan lancar. Apa benar semudah itu?? Tentu tidak...!! Tapi kita bisa..!! Sekali lagi kita bisa!! Inilah kuncinya, saat ada bagian yang menyadari akan suatu kesulitan, masih ada bagian lain yang menyatakan bahwa kita dapat melewatinya dan beruntungnya lagi bagian kedua tadi lebih banyak terngiang dalam benak dan hati kita hingga akhirnya segenap jiwa dan raga merasa optimis untuk berusaha merealisasikan kesuksesan untuk melewati ke'sulit'an tadi ;-)

------------------------------------------------------------------------------------------------

Semoga saja uraiannya tidak berbelit-belit sehingga mudah untuk di cerna siapa saja. Satu hal terpenting, Allah SWT sudah memberikan garansi atas segala sesuatu yang kita lakukan, jadi tak mungkin ada upaya tanpa buah manis di kemudian hari. Mungkin jika tak sempat 'memetik buah' di dunia, insya 4jji kita akan dapatkan 'buah' manis yang lebih banyak dan berarti di akhirat kelak.

Mari sama-sama memulai menyemangati diri ini dengan "sulit...tapi bisa.....", mari yakinkan diri ini bahwa kita dapat melewati semua episode sulit yang menghadang. Satu lagi, bukankah hidup ini adalah proses, kita tak tahu entah kapan ajal menjemput, entah kapan 'kontrak' hidup berakhir, entah kapan baju mewah berganti kain kafan, entah kapan harus menghuni ruang sempit tanpa penerangan setitik pun...!! :((

Bukankah 'hak' dan 'kemampuan' kita hanya pada bagian proses? Bukankah hanya 4jji yang berhak memberi penilaian dan 'hasil' atas usaha dan pengharapan kita? Alangkah indah hidup jika kita dapat menikmati segala proses yang sedang berjalan, bahkan proses yang "sulit" sekalipun [^_^]

0 Comments:

Post a Comment

<< Home